Title :
Only You are My First and Last Love –
Part 5
Author :
Ricachan
Genre :
Sad romance, Friendship
Length :
Chapter
Rating :
PG-13
Main Cast :
§ Park Hee Rin (OC)
§ No Min Woo (Boyfriend)
§ Jo Youngmin (Boyfriend)
§ Choi Min Ah (OC)
§ Jo Kwangmin (Boyfriend)
§ Kim Yoo Jin (OC)
Summary : “Mungkin
memang takdir yang akan mempertemukan mereka dan melihat siapakah dari mereka
yang memang sudah ditakdirkan bersama. Tuhan sudah menujukan jalan tetapi
kaulah yang memilih, keputusan ada ditanganmu”.
Sebelumnya sudah pernah di post di BFI, jika ada kesamaan berarti itu punya saya hehehe.
Hooola aku kembali
membawa cerita selanjutnya hehe. Saya terharu ada yang mau membaca fanfic saya
ini (~^_^~) terima kasih untuk para readers yang mau membacanya kalian adalah
penyemangatku aku cinta kalian semua*kisseu mmmuuuaaahhh* hohohoho.
Maaf kalau cover
nya ga bagus hehehe ^^
*note: Yang bergaris
miring ucapan dalam hati.
Don't plagiarist or copy paste
Selamat membaca…miaw….
RCL yoo….
Cerita sebelumnya.
“Jo… Youngmin
kau…” Hee rin tak tau harus berkata apa karena sangkin terkejutnya, ini sungguh
diluar dugaan.
Cekidot :’3
“Oh mianhe”
Youngmin sedikit terkejut, dia melepas tangan Hee rin dan pergi. Hee rin hanya
diam sambil ternganga.
“Mwoya?” ucapnya
tak percaya, dia tidak habis pikir sekarang namja itu seperti tak mengenalnya.
Dengan mirisnya Hee rin hanya menatap kepergian Youngmin.
Hee rin berjalan
sambil menggerutu, di sepanjang koridor dia mengumpat nama namja itu dan
alhasil Hee rin telat untuk kelas kebudayaan dihari pertama dan lebih buruknya
lagi Hee rin sekelas dengan namja berhati dingin itu -,-“ membuat moodnya
bertambah buruk. Hee rin duduk kedua paling belakang dan disampingnya ada
Kwangmin yang Hee rin pikir adalah Youngmin *kepedean sih* mungkin karena
rambutnya sama dan mereka benar-benar mirip Hee rin tidak begitu menyadarinya.
Sekilas yeoja itu melirik-lirik kearah namja itu dan ketika tertangkap basah
dia hanya pura-pura merapikan poninya.
“Oke pelajaran
kali ini sampai disini dulu, selamat pagi” ucap seongsangnim dan keluar kelas.
“Hello” sapa namja
itu yang sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Eh?” sejak kapan Youngmin menjadi genit padahal
tadi dia bersikap seolah-olah tidak kenal, cih.
“Mwoya? Bukannya
tadi kau berlagak sok tidak kenal padaku?” ucap Hee rin kesal.
“Kita memang tidak
saling nona cantik” Kwangmin menjawab
dengan aksen Amerikanya.
“Kau baik-baik
saja kan? Apa kau sakit?” Hee rin mencoba memeriksa namja itu dengan telapak
tangannya, “tidak, kau sepertinya sehat-sehat saja” apa mungkin dia terkena amnesia? Aissh mollayo.
“Of course, I’m
okay baby” Kwangmin menarik tangan yeoja itu dan mengecupnya, sontak itu
membuat Hee rin kaget dan langsung menarik.
“YA! Jo Youngmin!”
kelakuan orang ini membuat ku kesal.
“Daebak! Kau tahu
nama hyungku, apa dia begitu terkenal? Ckckckck” Kwangmin mengulurkan tangan
untuk menjabat tangan Hee rin “Jo Kwangmin imnida, aku kembaran dari Youngmin”
“Jinja?? Ani ani
kau pasti bohongkan?” Hee rin menggeleng-geleng tidak percaya, sementara
Kwangmin dari tadi menggantung tangannya menunggu yeoja itu menyambutnya.
“YA! Berikan
tanganmumu” Kwangmin langsung menarik tangan yeoja itu dan tersenyum, tapi Hee
rin langsung menariknya.
“YA! Aku tidak
percaya?” Hee rin mengusap-mengusap tangannya yang habis dijabat Kwangmin,
yeoja itu seolah-olah tak mau disentuh olehnya.
“Kau perlu bukti?”
Kwangmin langsung menarik tangan Hee rin, yeoja itu tidak terima dan berusaha
menahan tarikan youngmin, alhasil mereka main tarikan-tarikan (?).
“YA! Namja pabo”
Hee rin terus berusaha untuk melepas tangnnya.
“Dasar yeoja keras
kepala” Kwangmin melepas tangan Hee rin, dia menunduk bersiap ingin mengakat
yeoja itu.
“YA! Kau mau apa
huh?” Hee rin berusa mundur.
“Kau jangan teriak
terus, telingaku sakit mendengar suaramu yang cempreng itu” Kwangmin malah
mendekat dan dengan segera Hee rin menepis tangan Kwangmin. Kwangmin yang dari
tadi sudah kesal kembali mendongakan wajahnya menatap yeoja keras kepala ini,
ternyata jarak mereka sangat dekat, dia dapat menatap mata indah milik Hee rin.
Sial yeoja ini benar-benar cantik, rambut
coklatnya yang indah, matanya berwarna coklat dan tajam, hidungnya kecil dan
mancung, alisnya yang terukir, wajah yang mulus, dan yang satu ini paling
menggoda bibirnya yang seperti buah plum benar-benar mengudang. Oke Kwangmin
berhenti menatapnya.
“YA! K-kau” Hee
rin agak gugup ketika jarak mereka terlalu dekat dan namja itu terus menatapnya
membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Dia baru menyadari
ternyata namja ini tampan ralat sungguh tampan. Hee rin mendorongnya pelan.
“Oh I’m sorry”
Kwangmin menjadi salah tingkah membuat Hee rin menjadi bingung.
“Memangnya kau mau
membawaku kemana?” sepertinya suasana
menjadi canggung.
“Ikut aku” tanpa
penjelasan Kwangmin menarik tangan Hee rin lagi dan yeoja itu kali ini menurut
tidak meronta, entahlah dia juga tidak tahu.
Setelah melewati
beberapa koridor dikampus, sampailah mereka ketempat yang dituju, yaitu bertemu
dengan kembaran Kwangmin.
“Sebenarnya kau
ingin mengajakku bertemu siapa?”
“Tunggu saja
sebentar lagi kau akan segera melihatnya” Kwangmin dan Hee rin memasuki sebuah
kelas yang sudah kosong tetapi masih ada satu namja yang sedang tertidur
didalam sana.
“Baiklah aku
percaya kalian kembar, karena Youngmin berbeda denganmu”
“Itu dia orangnya,
dia memang suka tidur” Kwangmin berjalan ke meja yang berada dipaling belakang
dan benar ada seorang namja sedang tidur. “Hyung pemalas bangun kau, lihat aku
membawa yeoja cantik”.
Perlahan tetapi
pasti *apasih haha* Youngmin mengangkat kepalanya saat mendengar dongsaeng
kurang ajar itu menggangu tidurnya.
“Wooaa benar
kalian kembar” Kwangmin mengangguk. Hee rin menganga sambil menatap saudara
kembar itu bergantian, “dan benar-benar mirip ckckckc”
Yeongmin segara
memalingkan wajahnya saat mendengar suara yeoja yang sudah sangat dikenalnya
dan O.O mata mereka kembali bertemu, Youngmin segera mengalihkan pandangannya
kearah Kwangmin. “Kenapa dia bisa ada disini?” Youngmin bertanya dengan nada
tidak suka.
“Dia mengira aku
adalah dirimu, dan dia tidak percaya saat kukatakan kalau kita kembar jadi ku ajak
dia untuk melihat kebenaran” Kwangmin menjelaskan dengan singkat padat dan
jelas “dan juga dia cantik kan hyung” tambahnya.
“Aku tidak tahu”
Youngmin menjawab ketus. Tentu saja dia
cantik semua orang yang melihat juga tahu kalau dia cantik, dasar Kwangmin pabo.
“Cepat bawa dia pergi, kau mengganggu tidurku saja” entah apa yang membuat
Youngmin berkata seperti itu.
“Oh ya nona kau
belum memberi tahu nama mu?” Kwangmin tak mengubris perkataan hyungnya itu dan
malah bertanya ke arah Hee rin.
“Park Hee Rin” Hee
rin menekankan disetiap kata sambil menatap Kwangmin, “dan kau namja sialan”
kali ini dia menunjuk ke arah Youngmin, “kau tidak perlu mengusir ku, aku juga
akan pergi, karena aku tidak ingin bertemu denganmu apalagi melihatmu, cih” tidak, aku senang bertemu denganmu.
Hee rin memutuskan
untuk pergi, tapi saat dia hendak melangkahkan kakinya dia melihat seorang
yeoja cantik berada didepannya, kulit yang mulus rambut, surai hitam yang
terurai dan juga badan yang proposional. Yeoja itu memasang wajah tidak suka
saat melihat Hee rin dengan tatapan sinis nya dia berjalan kearah Youngmin.
“Chagiya siapa
yeoja itu?” tanyanya dengan suara yang dibuat-buat agar terdengar manja,
membuat Hee rin mual.
“Bukan urusanmu,
kau juga cepat pergi jangan mengganggu istirahatku” Youngmin sepertinya kesal
dengan kedatangan yeoja manja itu.
“Tapi oppa, aku kan
baru saja datang?” yeoja itu semakin semakin membuat Hee rin mual dengan
memanggil Youngmin oppa.
“YA! Kim Yoo Jin,
apa kau tidak dengar hyungku bilang apa?” Kali ini Youngmin melihat kerarah
Kwangmin karena meneriaki yeoja manja itu, dia melototkan matanya kearah
Kwangmin seolah yang diucapkan Kwangmin salah.
“Kenapa hyung?”
Kwangmin bingung dengan hyungnya yang kini melihat ke arah Hee rin.
“Mwo? Kim Yoo Jin?”
ucap Hee rin terkejut, “kau Yoo Jin yang menyebalkan dulu?”
“Nona Park Hee
Rin, apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak mengerti maksud kalian semua?” kali
ini Kwangmin benar-benar bingung, dan hyung nya kembali menatapnya dengan
tatapan membunuh. “YA! Hyung what the fu*k do you mean, staring me with your
death glare?”
“Ooooooohhhhhhh,
jadi kau Park Hee rin” Yoo jin semakin menatapnya sinis, “long long long time
no see, yap benar aku Kim Yoo Jin calon tunangannya Youngmin” yeoja itu mengulurkan
tangannya untuk menjabat tangan Hee rin.
Hee rin menatapnya
dengan tatapan terkejut dan melirik Youngmin yang juga sepertinya terkejut
dengan ucapan yeoja manja itu.
“Chukae” dengan
senyum terpaksa Hee rin menjabat tangan Yoo jin. Ayolah Hee rin jangan menangis, kau tidak boleh menangis didepan namja
ini kau harus kuat. “kalau begitu aku pergi dulu” Hee rin yang sudah tak
mampu menahan air matanya pergi melangkah keluar dari kelas yang menurutnya
terkutuk itu.
Youngmin hanya
memandangnya pergi tak menahannya ataupun mengatakan sesuatu pada Hee rin. Dia
hanya tidak ingin memaksa yeoja itu karena seperti Hee rin biasa saja dengan
yang barusan dikatakan Yoo jin. Youngmin memang nantinya akan ditunangkan
dengan Yoo jin sesuai dengan persetujuan keluarga mereka.
“YA hyung! Kenapa kau
biarkan nona itu pergi, kalian belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi”
Kwangmin menatap kesal ke arah hyung nya.
“Kami bertiga dulu
bersekolah di taman kanak-kanak yang sama dan lihat saja tadi kami bertemu
kembali dan mengadakan reunian kecil, apakah kau puas adikku sayang?” Kwangmin
yang mendengarnya hanya memutar bola matanya.
“Tsk, terserah kau
hyung, aku ingin mencarinya” Kwangmin pergi meninggalkan mereka berdua.
***
Tak terasa sekarang sudah memasuki akhir semester pertama, Hee rin
sangat senang dengan perjuangnya biarpun hari-harinya harus berhadapan dengan
namja sialan dan yeoja manja itu. Seiring berjalannya waktu Hee rin juga
semakin dekat dengan Kwangmin walaupun awalnya wajah namja itu mengingatkannya pada
Youngmin tapi karena sifat mereka yang berbeda jauh 360 derajat membuat Hee rin
nyaman berada bersama namja itu. Dan untuk Minwoo, mereka jarang bertemu karena
berbeda jurusan dan berbeda gedung dan tanpa sadar itu merenggakan jarak
diantara mereka karena memang tak sepenuhnya Hee rin mencintai Minwoo, mungkin
yeoja itu hanya menyayanginya sebagai sahabat.
Hari ini Hee rin sedang mencari objek bagus untuk tugas akhirnya,
dia berkeliling di belakang kampus yang telihat sejuk dan bisa dibilang indah
juga. Dibelakang kampus ini ada halaman luas dan terdapat banyak pohon,
sepertinya Hee rin akan menjadikan tempat ini tempat favoritnya karena disini
sepi tidak banyak orang yang lewat. Hee rin tak menyadari dari kejauhan ada
seorang namja yang sedang duduk dan memandangnya dengan tersenyum yap siapa
lagi kalau bukan Youngmin. Sebenarnya dari lubuk hati yang terdalam namja itu
masih sangat mencintai Hee rin sekalipun dia menikah nanti. Ingin rasanya dia
menghampiri yeoja itu dan memeluknya erat. Youngmin sangat merindukan suara
indah yeoja itu, tawanya yang riang, senyumnya yang menawan, dan binar indah
dimatanya ketika menatap namja itu. Senyum Youngmin pun pudar ketika melihat
seorang namja menghampirinya yang tak lain adalah adiknya sendiri Kwangmin.
“Kwangmin say
peace” dengan cepat Hee rin menggambil gambar namja itu yang belum menyiapkan
gaya apapun.
“Ya Hee rin!
Kenapa kau mengambil gambarku secara tiba-tiba”.
“Tidak apa-apa kau
terlihat lucu kok” Hee rin hanya tersenyum lebar melihat tampang cengo Kwangmin.
“Tsk, terserah kau
saja” Kwangmin mencubit pipi yeoja itu. Semakin
hari kau membuatku semakin jatuh cinta padamu.
“Aww appo” Hee rin
mengelus-elus pipinya.
“Cup cup cup, ayo
kita pulang” Kwangmin mengelus pipi Hee rin dan menarik tangan yeoja itu.
***
Choi Min ah, kini yeoja itu sudah berada diSeoul. Dia berkuliah di
universitas yang sama dengan Hee rin, Minwoo, Kwangmin, Youngmin dan Yoo Jin,
tak ada yang menyadarinya begitu juga dengan Min ah, mungkin ini memang takdir.
Min ah sedang mencari buku diperpustakaan dan sepertinya dia
menemukan buku yang dia cari tapi sayang dia tak bisa mengambilnya karena buku
itu terlalu tinggi. Min ah tak menyerah dia mencoba berjinjit tetap saja tidak
bisa diraih.
“Choi Min ah
hwaiting” dia menyemangati dirinya sendiri dan mencoba meraih buku itu tapi
tetap saja nihil.
Dibalik sela-sela
rak buku ada seorang namja yang memerhatikan Min ah sambil tertawa kecil. Dia
melihat yeoja itu melompat-lompat untuk meraih buku yang berada di rak atas.
Karena tidak tega melihat yeoja itu kesusahan, namja itu pun menghampirinya dan
membantunya mengambil buku itu. Saat Minwoo ingin mengambilnya tak sengaja
tangan mereka bersentuhan, sontak membuat yeoja itu terkejut dan pandangan
mereka bertemu. Minwoo baru sadar ternyata yeoja ini cantik dan sangat manis
bila dilihat dari jarak sedekat ini. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak
dengan cepat.
Mereka saling menatap
untuk beberapa saat. Namja yang selama ini di cintainya bahkan sampai saat ini
kini berada dihadapannya dengan jarak sedekat ini membuat Min ah tak bisa
berkutik. Sampai akhirnya Minwoo bersuara.
“Choi Min Ah,
bogoshipoyo” Minwoo langsung memeluknya erat.
“Ah ne nado
bogoshipo” Karena senang Minwoo memeluknya erat, Min ah pun mengeratkan
pelukannya. Semoga Minwoo tak mendengar
detak jangtungku.
Tiba-tiba ‘Ceklik’
suara flash lampu kamera membuat Min ah melepaskan pelukannya dan melihat asal
sinar itu
“Wah bagus” namja
yang tanpa merasa bersalah langsung pergi dengan membawa kameranya dan
menghampiri yeoja yang sedang berdiri dekat jendela. “Lihat, ini baguskan?”
namja itu memperlihatkan hasil gambarnya pada yeoja itu, belum sempat yeoja itu
melihat gambarnya seseorang berteriak dari belakang.
“YA kau! Tidak
sopan mengambil gambar orang sesuka mu” Min ah kesal pada kelalukan namja itu.
“Eh? Kwangmin dia
sadar kalau kau mengambil gambarnya” Hee rin berbisik kearah namja itu,
Kwangmin hanya mengangkat kedua bahunya. “Baiklah serahkan padaku” yeoja itu
berbalik dan menundukan kepalanya “jeoseonghamnida” Hee rin mengangkat kepalanya
dan tersenyum tapi senyumnya berubah menjadi menganga “Choi Min Ah” ucapnya tak
percaya. Lalu mengambil kamera yang ada ditangan Kwangmin.
“Park Hee Rin” Hee
rin mendongak mendengar Min ah dan suara namja memanggil namanya secara bersamaan.
“Mwo? Minwooya?”
Hee rin benar-benar terkejut, tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.
“Dan…Jo Youngmin”
Min ah dan Minwoo kini menunjuk kearah Kwangmin yang tidak tahu apa-apa.
To Be
Continue….
Hwhwhwhwh :D
Otthe?? Gak seru
ya? Maaf banget kalau mengecewakan. :’(
Author akan
berusaha lagi ^^
Tunggu cerita
selanjutnya ya…apakah yang akan terjadi diantara mereka? Apakah takdir berkata
lain?
Oke Minta
dukungannya sekalian, komen kalian sangat diharapkan.
Terima kasih sudah
membaca dan menunggu kelanjutan ff ini. Aku cinta kalian.
Kalian setujunya
Hee rin sama siapa?? kita liat saja ya hehehe
Salam manis
semanis gula
~Ricachan
>3<