Jumat, 01 Agustus 2014

Only You are My First and Last Love – Part 5



Title                : Only You are My First and Last Love  – Part 5
Author            : Ricachan
Genre             : Sad romance, Friendship
Length            : Chapter
Rating             : PG-13
Main Cast      :
§  Park Hee Rin (OC)
§  No Min Woo (Boyfriend)
§  Jo Youngmin (Boyfriend)
§  Choi Min Ah (OC)
§  Jo Kwangmin (Boyfriend)
§  Kim Yoo Jin (OC)
Summary       : “Mungkin memang takdir yang akan mempertemukan mereka dan melihat siapakah dari mereka yang memang sudah ditakdirkan bersama. Tuhan sudah menujukan jalan tetapi kaulah yang memilih, keputusan ada ditanganmu”.


Sebelumnya sudah pernah di post di BFI, jika ada kesamaan berarti itu punya saya hehehe.
Hooola aku kembali membawa cerita selanjutnya hehe. Saya terharu ada yang mau membaca fanfic saya ini (~^_^~) terima kasih untuk para readers yang mau membacanya kalian adalah penyemangatku aku cinta kalian semua*kisseu mmmuuuaaahhh* hohohoho.
Maaf kalau cover nya ga bagus hehehe ^^
*note: Yang bergaris miring ucapan dalam hati.

Don't plagiarist or copy paste
Selamat membaca…miaw….
RCL yoo….

Cerita sebelumnya.

“Jo… Youngmin kau…” Hee rin tak tau harus berkata apa karena sangkin terkejutnya, ini sungguh diluar dugaan.

Cekidot :’3

“Oh mianhe” Youngmin sedikit terkejut, dia melepas tangan Hee rin dan pergi. Hee rin hanya diam sambil ternganga.

“Mwoya?” ucapnya tak percaya, dia tidak habis pikir sekarang namja itu seperti tak mengenalnya. Dengan mirisnya Hee rin hanya menatap kepergian Youngmin.

Hee rin berjalan sambil menggerutu, di sepanjang koridor dia mengumpat nama namja itu dan alhasil Hee rin telat untuk kelas kebudayaan dihari pertama dan lebih buruknya lagi Hee rin sekelas dengan namja berhati dingin itu -,-“ membuat moodnya bertambah buruk. Hee rin duduk kedua paling belakang dan disampingnya ada Kwangmin yang Hee rin pikir adalah Youngmin *kepedean sih* mungkin karena rambutnya sama dan mereka benar-benar mirip Hee rin tidak begitu menyadarinya. Sekilas yeoja itu melirik-lirik kearah namja itu dan ketika tertangkap basah dia hanya pura-pura merapikan poninya.

“Oke pelajaran kali ini sampai disini dulu, selamat pagi” ucap seongsangnim dan keluar kelas.

“Hello” sapa namja itu yang sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Eh?” sejak kapan Youngmin menjadi genit padahal tadi dia bersikap seolah-olah tidak kenal, cih.

“Mwoya? Bukannya tadi kau berlagak sok tidak kenal padaku?” ucap Hee rin kesal.

“Kita memang tidak saling  nona cantik” Kwangmin menjawab dengan aksen Amerikanya.

“Kau baik-baik saja kan? Apa kau sakit?” Hee rin mencoba memeriksa namja itu dengan telapak tangannya, “tidak, kau sepertinya sehat-sehat saja” apa mungkin dia terkena amnesia? Aissh mollayo.

“Of course, I’m okay baby” Kwangmin menarik tangan yeoja itu dan mengecupnya, sontak itu membuat Hee rin kaget dan langsung menarik.

“YA! Jo Youngmin!” kelakuan orang ini membuat ku kesal.

“Daebak! Kau tahu nama hyungku, apa dia begitu terkenal? Ckckckck” Kwangmin mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Hee rin “Jo Kwangmin imnida, aku kembaran dari Youngmin”

“Jinja?? Ani ani kau pasti bohongkan?” Hee rin menggeleng-geleng tidak percaya, sementara Kwangmin dari tadi menggantung tangannya menunggu yeoja itu menyambutnya.

“YA! Berikan tanganmumu” Kwangmin langsung menarik tangan yeoja itu dan tersenyum, tapi Hee rin langsung menariknya.

“YA! Aku tidak percaya?” Hee rin mengusap-mengusap tangannya yang habis dijabat Kwangmin, yeoja itu seolah-olah tak mau disentuh olehnya.

“Kau perlu bukti?” Kwangmin langsung menarik tangan Hee rin, yeoja itu tidak terima dan berusaha menahan tarikan youngmin, alhasil mereka main tarikan-tarikan (?).

“YA! Namja pabo” Hee rin terus berusaha untuk melepas tangnnya.

“Dasar yeoja keras kepala” Kwangmin melepas tangan Hee rin, dia menunduk bersiap ingin mengakat yeoja itu.

“YA! Kau mau apa huh?” Hee rin berusa mundur.

“Kau jangan teriak terus, telingaku sakit mendengar suaramu yang cempreng itu” Kwangmin malah mendekat dan dengan segera Hee rin menepis tangan Kwangmin. Kwangmin yang dari tadi sudah kesal kembali mendongakan wajahnya menatap yeoja keras kepala ini, ternyata jarak mereka sangat dekat, dia dapat menatap mata indah milik Hee rin. Sial yeoja ini benar-benar cantik, rambut coklatnya yang indah, matanya berwarna coklat dan tajam, hidungnya kecil dan mancung, alisnya yang terukir, wajah yang mulus, dan yang satu ini paling menggoda bibirnya yang seperti buah plum benar-benar mengudang. Oke Kwangmin berhenti menatapnya.

“YA! K-kau” Hee rin agak gugup ketika jarak mereka terlalu dekat dan namja itu terus menatapnya membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Dia baru menyadari ternyata namja ini tampan ralat sungguh tampan. Hee rin mendorongnya pelan.

“Oh I’m sorry” Kwangmin menjadi salah tingkah membuat Hee rin menjadi bingung.

“Memangnya kau mau membawaku kemana?” sepertinya suasana menjadi canggung.

“Ikut aku” tanpa penjelasan Kwangmin menarik tangan Hee rin lagi dan yeoja itu kali ini menurut tidak meronta, entahlah dia juga tidak tahu.

Setelah melewati beberapa koridor dikampus, sampailah mereka ketempat yang dituju, yaitu bertemu dengan kembaran Kwangmin.

“Sebenarnya kau ingin mengajakku bertemu siapa?”

“Tunggu saja sebentar lagi kau akan segera melihatnya” Kwangmin dan Hee rin memasuki sebuah kelas yang sudah kosong tetapi masih ada satu namja yang sedang tertidur didalam sana.

“Baiklah aku percaya kalian kembar, karena Youngmin berbeda denganmu”

“Itu dia orangnya, dia memang suka tidur” Kwangmin berjalan ke meja yang berada dipaling belakang dan benar ada seorang namja sedang tidur. “Hyung pemalas bangun kau, lihat aku membawa yeoja cantik”.

Perlahan tetapi pasti *apasih haha* Youngmin mengangkat kepalanya saat mendengar dongsaeng kurang ajar itu menggangu tidurnya.

“Wooaa benar kalian kembar” Kwangmin mengangguk. Hee rin menganga sambil menatap saudara kembar itu bergantian, “dan benar-benar mirip ckckckc”

Yeongmin segara memalingkan wajahnya saat mendengar suara yeoja yang sudah sangat dikenalnya dan O.O mata mereka kembali bertemu, Youngmin segera mengalihkan pandangannya kearah Kwangmin. “Kenapa dia bisa ada disini?” Youngmin bertanya dengan nada tidak suka.

“Dia mengira aku adalah dirimu, dan dia tidak percaya saat kukatakan kalau kita kembar jadi ku ajak dia untuk melihat kebenaran” Kwangmin menjelaskan dengan singkat padat dan jelas “dan juga dia cantik kan hyung” tambahnya.

“Aku tidak tahu” Youngmin menjawab ketus. Tentu saja dia cantik semua orang yang melihat juga tahu kalau dia cantik, dasar Kwangmin pabo. “Cepat bawa dia pergi, kau mengganggu tidurku saja” entah apa yang membuat Youngmin berkata seperti itu.

“Oh ya nona kau belum memberi tahu nama mu?” Kwangmin tak mengubris perkataan hyungnya itu dan malah bertanya ke arah Hee rin.

“Park Hee Rin” Hee rin menekankan disetiap kata sambil menatap Kwangmin, “dan kau namja sialan” kali ini dia menunjuk ke arah Youngmin, “kau tidak perlu mengusir ku, aku juga akan pergi, karena aku tidak ingin bertemu denganmu apalagi melihatmu, cih” tidak, aku senang bertemu denganmu.

Hee rin memutuskan untuk pergi, tapi saat dia hendak melangkahkan kakinya dia melihat seorang yeoja cantik berada didepannya, kulit yang mulus rambut, surai hitam yang terurai dan juga badan yang proposional. Yeoja itu memasang wajah tidak suka saat melihat Hee rin dengan tatapan sinis nya dia berjalan kearah Youngmin.

“Chagiya siapa yeoja itu?” tanyanya dengan suara yang dibuat-buat agar terdengar manja, membuat Hee rin mual.

“Bukan urusanmu, kau juga cepat pergi jangan mengganggu istirahatku” Youngmin sepertinya kesal dengan kedatangan yeoja manja itu.

“Tapi oppa, aku kan baru saja datang?” yeoja itu semakin semakin membuat Hee rin mual dengan memanggil Youngmin oppa.

“YA! Kim Yoo Jin, apa kau tidak dengar hyungku bilang apa?” Kali ini Youngmin melihat kerarah Kwangmin karena meneriaki yeoja manja itu, dia melototkan matanya kearah Kwangmin seolah yang diucapkan Kwangmin salah.

“Kenapa hyung?” Kwangmin bingung dengan hyungnya yang kini melihat ke arah Hee rin.

“Mwo? Kim Yoo Jin?” ucap Hee rin terkejut, “kau Yoo Jin yang menyebalkan dulu?”

“Nona Park Hee Rin, apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak mengerti maksud kalian semua?” kali ini Kwangmin benar-benar bingung, dan hyung nya kembali menatapnya dengan tatapan membunuh. “YA! Hyung what the fu*k do you mean, staring me with your death glare?”

“Ooooooohhhhhhh, jadi kau Park Hee rin” Yoo jin semakin menatapnya sinis, “long long long time no see, yap benar aku Kim Yoo Jin calon tunangannya Youngmin” yeoja itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Hee rin.

Hee rin menatapnya dengan tatapan terkejut dan melirik Youngmin yang juga sepertinya terkejut dengan ucapan yeoja manja itu.

“Chukae” dengan senyum terpaksa Hee rin menjabat tangan Yoo jin. Ayolah Hee rin jangan menangis, kau tidak boleh menangis didepan namja ini kau harus kuat. “kalau begitu aku pergi dulu” Hee rin yang sudah tak mampu menahan air matanya pergi melangkah keluar dari kelas yang menurutnya terkutuk itu.

Youngmin hanya memandangnya pergi tak menahannya ataupun mengatakan sesuatu pada Hee rin. Dia hanya tidak ingin memaksa yeoja itu karena seperti Hee rin biasa saja dengan yang barusan dikatakan Yoo jin. Youngmin memang nantinya akan ditunangkan dengan Yoo jin sesuai dengan persetujuan keluarga mereka.

“YA hyung! Kenapa kau biarkan nona itu pergi, kalian belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi” Kwangmin menatap kesal ke arah hyung nya.

“Kami bertiga dulu bersekolah di taman kanak-kanak yang sama dan lihat saja tadi kami bertemu kembali dan mengadakan reunian kecil, apakah kau puas adikku sayang?” Kwangmin yang mendengarnya hanya memutar bola matanya.

“Tsk, terserah kau hyung, aku ingin mencarinya” Kwangmin pergi meninggalkan mereka berdua.

***

Tak terasa sekarang sudah memasuki akhir semester pertama, Hee rin sangat senang dengan perjuangnya biarpun hari-harinya harus berhadapan dengan namja sialan dan yeoja manja itu. Seiring berjalannya waktu Hee rin juga semakin dekat dengan Kwangmin walaupun awalnya wajah namja itu mengingatkannya pada Youngmin tapi karena sifat mereka yang berbeda jauh 360 derajat membuat Hee rin nyaman berada bersama namja itu. Dan untuk Minwoo, mereka jarang bertemu karena berbeda jurusan dan berbeda gedung dan tanpa sadar itu merenggakan jarak diantara mereka karena memang tak sepenuhnya Hee rin mencintai Minwoo, mungkin yeoja itu hanya menyayanginya sebagai sahabat.

Hari ini Hee rin sedang mencari objek bagus untuk tugas akhirnya, dia berkeliling di belakang kampus yang telihat sejuk dan bisa dibilang indah juga. Dibelakang kampus ini ada halaman luas dan terdapat banyak pohon, sepertinya Hee rin akan menjadikan tempat ini tempat favoritnya karena disini sepi tidak banyak orang yang lewat. Hee rin tak menyadari dari kejauhan ada seorang namja yang sedang duduk dan memandangnya dengan tersenyum yap siapa lagi kalau bukan Youngmin. Sebenarnya dari lubuk hati yang terdalam namja itu masih sangat mencintai Hee rin sekalipun dia menikah nanti. Ingin rasanya dia menghampiri yeoja itu dan memeluknya erat. Youngmin sangat merindukan suara indah yeoja itu, tawanya yang riang, senyumnya yang menawan, dan binar indah dimatanya ketika menatap namja itu. Senyum Youngmin pun pudar ketika melihat seorang namja menghampirinya yang tak lain adalah adiknya sendiri Kwangmin.

“Kwangmin say peace” dengan cepat Hee rin menggambil gambar namja itu yang belum menyiapkan gaya apapun.

“Ya Hee rin! Kenapa kau mengambil gambarku secara tiba-tiba”.

“Tidak apa-apa kau terlihat lucu kok” Hee rin hanya tersenyum lebar melihat tampang cengo Kwangmin.

“Tsk, terserah kau saja” Kwangmin mencubit pipi yeoja itu. Semakin hari kau membuatku semakin jatuh cinta padamu.

“Aww appo” Hee rin mengelus-elus pipinya.

“Cup cup cup, ayo kita pulang” Kwangmin mengelus pipi Hee rin dan menarik tangan yeoja itu.

***
Choi Min ah, kini yeoja itu sudah berada diSeoul. Dia berkuliah di universitas yang sama dengan Hee rin, Minwoo, Kwangmin, Youngmin dan Yoo Jin, tak ada yang menyadarinya begitu juga dengan Min ah, mungkin ini memang takdir.

Min ah sedang mencari buku diperpustakaan dan sepertinya dia menemukan buku yang dia cari tapi sayang dia tak bisa mengambilnya karena buku itu terlalu tinggi. Min ah tak menyerah dia mencoba berjinjit tetap saja tidak bisa diraih.

“Choi Min ah hwaiting” dia menyemangati dirinya sendiri dan mencoba meraih buku itu tapi tetap saja nihil.

Dibalik sela-sela rak buku ada seorang namja yang memerhatikan Min ah sambil tertawa kecil. Dia melihat yeoja itu melompat-lompat untuk meraih buku yang berada di rak atas. Karena tidak tega melihat yeoja itu kesusahan, namja itu pun menghampirinya dan membantunya mengambil buku itu. Saat Minwoo ingin mengambilnya tak sengaja tangan mereka bersentuhan, sontak membuat yeoja itu terkejut dan pandangan mereka bertemu. Minwoo baru sadar ternyata yeoja ini cantik dan sangat manis bila dilihat dari jarak sedekat ini. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak dengan cepat.

Mereka saling menatap untuk beberapa saat. Namja yang selama ini di cintainya bahkan sampai saat ini kini berada dihadapannya dengan jarak sedekat ini membuat Min ah tak bisa berkutik. Sampai akhirnya Minwoo bersuara.

“Choi Min Ah, bogoshipoyo” Minwoo langsung memeluknya erat.

“Ah ne nado bogoshipo” Karena senang Minwoo memeluknya erat, Min ah pun mengeratkan pelukannya. Semoga Minwoo tak mendengar detak jangtungku.

Tiba-tiba ‘Ceklik’ suara flash lampu kamera membuat Min ah melepaskan pelukannya dan melihat asal sinar itu

“Wah bagus” namja yang tanpa merasa bersalah langsung pergi dengan membawa kameranya dan menghampiri yeoja yang sedang berdiri dekat jendela. “Lihat, ini baguskan?” namja itu memperlihatkan hasil gambarnya pada yeoja itu, belum sempat yeoja itu melihat gambarnya seseorang berteriak dari belakang.

“YA kau! Tidak sopan mengambil gambar orang sesuka mu” Min ah kesal pada kelalukan namja itu.

“Eh? Kwangmin dia sadar kalau kau mengambil gambarnya” Hee rin berbisik kearah namja itu, Kwangmin hanya mengangkat kedua bahunya. “Baiklah serahkan padaku” yeoja itu berbalik dan menundukan kepalanya “jeoseonghamnida” Hee rin mengangkat kepalanya dan tersenyum tapi senyumnya berubah menjadi menganga “Choi Min Ah” ucapnya tak percaya. Lalu mengambil kamera yang ada ditangan Kwangmin.

“Park Hee Rin” Hee rin mendongak mendengar Min ah dan suara namja memanggil namanya secara bersamaan.

“Mwo? Minwooya?” Hee rin benar-benar terkejut, tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.

“Dan…Jo Youngmin” Min ah dan Minwoo kini menunjuk kearah Kwangmin yang tidak tahu apa-apa.



To Be Continue….

Hwhwhwhwh :D
Otthe?? Gak seru ya? Maaf banget kalau mengecewakan. :’(
Author akan berusaha lagi ^^
Tunggu cerita selanjutnya ya…apakah yang akan terjadi diantara mereka? Apakah takdir berkata lain?

Oke Minta dukungannya sekalian, komen kalian sangat diharapkan.
Terima kasih sudah membaca dan menunggu kelanjutan ff ini. Aku cinta kalian.
Kalian setujunya Hee rin sama siapa?? kita liat saja ya hehehe
Salam manis semanis gula
~Ricachan >3<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar